TUBERKULOSIS Oleh dr. I Bona Manik

 TUBERKULOSIS Oleh dr. I Bona Manik

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. TBC utamanya menyerang paru-paru, namun juga dapat menyerang organ tubuh lain seperti selaput otak, kulit, tulang, kelenjar getah bening,dan lainnya ketika bakteri TBC keluar dari paru-paru melalui aliran darah. Kondisi ini disebut TBC Ekstra Paru.TBC bukan penyakit keturunan dan bukan disebabkan oleh kutukan atau guna-guna. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, kaya). Hanya sekitar 10% diantara orang yang terinfeksi akan jatuh sakit, namun, bakteri TBC dapat hidup dalam kondisi non-aktif (laten) seumur hidup dan menjadi aktif saat daya tahan tubuh melemah.
Indonesia berada di urutan ke 3 negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia setelah India dan Cina. Data tahun 2019 menunjukkan, ada sekitar 845.000 penderita TBC di Indonesia. Penyakit ini dapat berakibat fatal bagi penderitanya jika tidak segera ditangani. Meski begitu, TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa dicegah.
Pada TBC laten, penderita umumnya tidak mengalami gejala. Umumnya, penderita baru menyadari dirinya menderita tuberkulosis setelah menjalani pemeriksaan untuk penyakit lain. Sementara bagi penderita TBC aktif, gejala yang muncul dapat berupa :
1.      Batuk yang berlangsung lama (3 minggu atau lebih).
2.      Batuk biasanya disertai dengan dahak atau batuk darah.
3.      Nyeri dada saat bernapas atau batuk.
4.      Berkeringat di malam hari.
5.      Hilang nafsu makan.
6.      Penurunan berat badan.
7.      Demam dan menggigil.
8.      Kelelahan

Bakteri TBC dapat menular melalui udara ketika partikel dahak orang dengan TBC paru keluar saat batuk, bersin dan berbicara. Percikan-percikan dahak tersebut yang mengandung bakteri dan dapat melayang-layang di udara seingga terhirup oleh orang lain.
Penderita TB Paru dengan  tes cepat berbasis biomolekuler (Tes Cepat Molekuler. / TCM TB) atau bakteriologis Positif, dapat menularkan kepada 10-15 orang per tahun di sekitarnya. Namun, jika orang yang terinfeksi mempunyai daya tahan tubuh yang baik, ia tidak akan langsung sakit TBC. Sebanyak 5-10% orang yang tertular dapat menjadi sakit TBC. 
Tes cepat berbasis biomolekuler (Tes Cepat Molekuler. / TCM TB) atau bakteriologis Positif artinya hasil pemeriksaan tes cepat molekular dari sampel TB menunjukkan terdeteksi bakteri TBC pada sampel dahak (atau bisa dari sampel cairan otak, lambung, atau biopsi jaringan). Sedangkan tes bakteriologis positif artinya dari hasil pemeriksaan miskrokopis ditemukan bakteri tahan asam pada sampel dahak orang yang diduga TBC. Semakin banyak jumlah BTA yang ditemukan (+1/+2/+3), semakin besar kemungkinan untuk indvidu tersebut menularkan bakteri TBC kepada orang lain.
Segera periksakan ke dokter jika Anda atau anak Anda mengalami gejala TBC, terutama jika tinggal bersama atau ada kontak erat dengan penderita TBC. Diagnosis dan pengobatan dini pada penyakit ini dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi.
Cara pencegahan penyakit TBC dengan :
Selalu menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar.
Menghindari kontak dengan penderita penyakit TBC aktif.
Memperbaiki pola hidup dan makan yang sehat dan baik seperti menuhi makanan yang bergizi dan sering melakukan olahraga.
Melakukan vaksin BCG untuk mencegah terjadinya kasus TBC yang lebih berat. Lakukan vaksin secara rutin dari mulai masih balita.


BERITA TERKAIT

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *