Pasca Gelar Diskusi Online, GESIT dan Komunitas Warganet Nusantara Berkomitmen Terus Melawan Gerakan Radikalisme

 Pasca Gelar Diskusi Online, GESIT dan Komunitas Warganet Nusantara Berkomitmen Terus Melawan Gerakan Radikalisme

Ketua GESIT Anggara Purista Saat Diskusi literasi online bertema “Melawan Propaganda Virus Radikalisme Disaat Pandemi Covid-19” menggunakan aplikasi virtual Zoom Meeting pada Selasa (19/5) Siang


JAKARTA~ LIHATPAPUA.COM ~ Menguatnya isu Corona beberapa bulan ini diharap, tak menghilangkan fokus semua pihak pada banyak masalah lain yang sedang dihadapi bangsa Indonesia. Pemerintah perlu dukingan untuk semakin tegas dan terintegrasi dalam melakukan penanganan terhadap pihak-pihak.yang merongrong dan menunggangi situasi wabah pandemi Covid-19.

Komunitas Generasi Literasi Terbit (GESIT) menilai selain wabah corona, ancaman lain juga masih muncul di tengah masyarakat,
yaitu penyebaran paham radikalisme dan intoleransi di media sosial yang menunggangi isu-isu aktual dengan narasi-narasi yang mendiskriditkan pemerintah.

Diulas dalam Diskusi literasi online bertema “Melawan Propaganda Virus Radikalisme Disaat Pandemi Covid-19” menggunakan aplikasi virtual Zoom Meeting pada Selasa (19/5) Siang. Dipandu oleh Pemred Kata Indonesia Hafyz Marshal, hadir sebagai narasumber Anggara Purista (Ketua GESIT), Zuhairi Misrawi (Tokoh Muda Baithul Muslimin), dan Gus Solah (Tokoh Muda NU).

Ketua GESIT Anggara Purista dalam paparan nya mengajak kalangan pegiat literasi dan komunitas warganet Nusantara agar menyaring setiap informasi yang di dapat di media sosial.

“Warganet harus menyaring dahulu informasi yang didapat agar tidak mudah terprovokasi dan terpapar oleh paham radikal serta dapat ikut berkontribusi menjaga suasana kondusif di lini media publik guna suksesnya berbagai program pemerintah khususnya menghadapi Pandemi Covid-19 ini” kata Anggara.

Sementara itu, Tokoh Muda Baithul Muslimin Zuhairi Misrawi berpedapat bahwa momentum Ramadhan juga tidak luput menjadi ladang aksi penyebaran radikalisme bagi kelompok radikal dengan melakukan hate speech sebagai eksistensi pertentangan terhadap pemerintah.

“Momentum Ramadhan seperti ini dimanfaatkan kelompok-kelompok radikalisme untuk melakukan hate speech pada kebijakan pemerintah, kemudian memberi solusi-solusi yang seolah-olah menjadi solusi tunggal namun sebenarnya mengarah pada penegakan ideologi lain seperti khilafah, maka kita harus pro aktif dan terlibat menentang diskursus pergulatan paham seperti itu” tandasnya.

Zuhairi juga membagikan tips dalam melawan konten Radikalisme di dunia Maya.

“Perbanyak menulis, membuat konten YouTube, Twitter, Instagram dan Facebook yang bisa diterima semua kalangan masyarakat

Pada kesempatan yang sama, Tokoh Muda NU Gus Solah mengatakan bahwa dibulan Suci Ramadan baiknya menebar kebaikan termasuk di media sosial.

“Dengan semangat Ramadan, kita tingkatkan amal Ibadah kita dengan posting konten narasi positif termasuk menangkal radikalisme, karena saat ini dimana kita semua diuji oleh Allah melalui pandemi Covid19, tetapi masih ada sekelompok orang radikalis yang jadi penumpang gelap dengan meanfaatkan suasana wabah ini dengan menyebarkan narasi yang bukan membangun tetapi membuat kegaduhan, ” ujar Gus Solah.

Gus Solah. Juga menambahkan bahwa” Kami para tokoh muda NU, menghimbau semua para Dai, para ulama, para tokoh agama mari sama-sama gotong royong bahu membahu, karena dengan gotong royong kita dapat bersama melawan Covid 19 ini Mari kita sama-sama juga menolak.gerakan radikalisme, baik narasi ataupun berita hoax yang ada di media sosial. Salam Indonesia Sehat, Indonesia Kuat, Indonesia Menang.

Selain diskusi literasi online, Komunitas GESIT sebleumnya juga telah menyeleggarakan gerakan Aksi posting konten Narasi Positif Warganet melalui dalam kemasan meme, video grafis, dan tulisan artikel di lini media sosial dan media massa, guna melawan berbagai konten-konten negatif, provokatif kelompok faham.radikal.

Pasca diskus literasi online, GESIT bersama komunitas warganet Nusantara mendeklarasikan aksi Warganet melawan Radikalisme, yang isinya sebagai berikut:

Pertama, Kami siap menjaga Persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila Dan Undang – Undang Dasar 1945 Serta Kebhinekaan.

Kedua, Siap Menjaga Kondusivitas Bamgsa Demi Terjaganya Persatuan Bangsa Guna Suksesnya Agenda Nasional dan Keberlanjutan Pembangunan Nasional Dengan Tidak Menyebarkan Paham Radikal dan Berita Hoax di Lini Media Publik.

Ketiga, Kami Siap Mensukseskan Program Pemerintah Dalam Penanganan Penyebaran Virus Covid19 dan Juga Siap Melawan Virus Radikalisme Melalui Gerakan Aksi Posting Konten Narasi Positip Yang Menumbuhkan Optimisme Bangsa Demi Kemajuan Bangsa. ~ {RED}


BERITA TERKAIT

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *